SMAN 1 Majalengka
Majalengka Greeny
Kami Peduli Lingkungan
Peduli Dengan Berkarya
About
Posted by Tim Ganesha Hiji - - 5 comments

"Dulu kita sahabat
Teman begitu hangat mengalahkan sinar mentari"

Ya! Dulu kita sahabat, selalu bersama-sama dalam kondisi yang menyedihkan. Menyedihkan? Yaiyalah! Namanya juga sampah, tak ada sampah yang diperlakukan dengan hormat di dunia ini tak ada sampah yang dipedulikan ditengah-tengah masyarakat yang penuh dengan kegoisan ini. TAK ADA!

Tapi itu dulu! Dulu sekali ketika aku dan sahabatku Si Sampah Organic masih menyatu dalam sebuah kotak kecil yang luar biasa menjijikan. Menjijikan, karena terisi oleh kami yang luar biasa menjijikan pula. Sekarang, keadaanya sudah sedikit berbeda, aku dan sahabatku itu terpisah. Aku tak tahu apa yang akan manusia-manusia itu lakukan. Aku tidak tahu! Sama sekali aku tidak tahu. Yang aku tahu, mereka selalu membicarakan "recycle" di depan kotak yang aku tempati. Entahlah, aku tak tahu makna dari kata tersebut. 

Semakin lama aku memikirkan kata recycle, aku semakin gelisah. Sepertinya itu sangat mengerikan, mungkinkah aku akan diterbangkan ke luar planet bumi atau mungkinkah aku akan dikirim ke Black Hole agar aku terkurung selamanya disana? Aku takut. Kuputuskan untuk mendobrak box ini, mencoba keluar.

"Diam WOY!" Aku mendengar suara lain, sepertinya aku mengenalnya.
"Organic? Itukah kau?"
"Ya.Aku merindukanmu.Tapi sekarang aku sedang galau.Sangat galau,sahabatku." keluh Organic.
"Kau ini, kau kira aku tak galau?Kau tahu apa yang akan manusia-manusia itu lakukan pada kita?"
"Recycle."
"Apa itu?Aku bosan mendengarnya!Dasar manusia-manusia aneh!" sungutku.
"Sudahlah kita pasrah saja." kata Organic pasrah.
"Kau ini slalu saja begitu!Tak ada perjuangan untuk hidup!Payah sekali!"

Akupun sibuk dengan pikiranku sendiri.Mungkin Organic juga.Segala hal dan kemungkinan bersliweran dibenakku.Antara harus tetap menjadi sampah yang yah,membuatku nyaman,karena memang takdirku adalah sebagai sampah atau menjadi 'recycle' yang bahkan aku tak tahu apa artinya itu.Akankah bila aku dan Organic menjadi recycle kami akan menjadi sesuatu yang lebih baik daripada menjadi sebuah sampah yang selalu dibuang?Entahlah.Aku gelisah.
"Anor!" seru Organic tiba-tiba memecah kegelisahanku.
"Apalagi?Kau mau mengajakku bersatu dengan kepasrahanmu?Aku tidak mau!" sentakku.
"Aku tidak bermaksud begitu.Tapi aku dengar setengah jam lagi mereka akan membawa kita.Aku tidak kuasa untuk berpisah dnganmu,Anor." Organic tampak terisak.
"Apa kau tidak salah dengar?Berarti kebersamaan kita hanya dua puluh tujuh menit lagi.Aku harus mengatakan ini sebelum aku berubah." lirihku.
"Apa yang akan kau katakan?Aku juga,sebenarnya aku..." Organic menggantung ucapannya.
"Mungkin ini saat-saat terakhir kebersamaan kita,Organic.Kenangan indah bersamamu tak kan pernah aku lupakan meskipun jarak dan waktu dan juga bntuk sudah memisahkan kita.Meskipun nanti aku bukan menjadi sebuah sampah,tapi aku akan tetap trus mengingatmu.Sebenarnya aku tidak bisa hidup tanpamu."

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dan suara besar,sepertinya itu adalah laki-laki.Bulu kudukku berdiri,aku tidak tahu apa yang terjadi dengan Organic,bahkan dia belum membalas ungkapan hatiku.Mungkin ini adalah ujung dimana aku tak bisa menjadi diri sendiri.Ada kalanya aku bisa bermanfa'at untuk para manusia.Semoga saja.Sebuah tangan mengangkat tempatku.Aku seperti melayang.Mereka lalu menjamahku,dan aku sudah tidak merasakan apa-apa lagi.

Yihaaaa,lihatlah!Sekarang aku terpajang didinding sebuah sekolah.Ternyata recycle sangat penting,buktinya aku menjadi gagah dan bermanfa'at untuk mereka.Terimakasih.

============ FIN ============

Cerpen ini dibuat untuk mengilustrasikan apa yang dilakukan anak-anak SMAN 1 Majalengka terhadap barang-barang bekas. Berikut salah satu hasil karya mereka dalam pengolahan limbah kertas :
keren kan?
[ Read More ]

Posted by Tim Ganesha Hiji - - 1 comments

Di SMAN 1 Majalengka hampir disetiap halaman kelas terdapat taman yang ditanami oleh berbagai tanaman hias dan tanaman obat. Hal itu membuat SMANSA lebih hijau dan lebih fresh. Saat keluar kelas, setelah bergelut dengan materi pelajaran yang begitu menguras otak, kami langsung disambut dengan warna hijau yang membuat hati menjadi sejuk, damai, dan tenang. Hal ini memicu semangat kami, mulai dari semangat kreativitas, semangat untuk belajar, dan sebagai inspirasi kami dalam berfikir.








Begitu banyak manfaat dari taman sekolah kami. Taman telah menjadi salah satu media pembelajaran di berbagai bidang studi. Pada bidang Matematika kami dapat mempelajari tentang mengukur pola, bentuk, ukuran, statistik, sample, dan lain-lain. Bidang biologi, kami dapat mengamati tanaman dan siklus kehidupan mereka, habitat, dan jenis-jenis tanah. Dalam Bidang bahasa kami dapat menjadikan taman sekolah sebagai tempat belajar untuk mencari inspirasi membuat puisi, lagu, penelitian, karya tulis ilmiah tentang kebun, dan taman. Di bidang keterampilan kami dapat belajar bagaimana menata taman yang rapi dan juga merawat tanaman. Kami mendapatkan pengalaman berharga saat kami bekerja, menanam, merawat taman di sekolah kami.^^
[ Read More ]

Posted by Tim Ganesha Hiji - - 0 comments

 Ada miliaran manusia di Bumi ini, untuk membedakan mereka ketika mereka lahir mereka diberikan sebuah nama oleh orang tua mereka. Begitupula dengan tanaman dan makhluk hidup lainnya, mereka semua telah diberi nama berdasarkan hukum penamaan binomial yang ditemukan oleh Carolus Linnaeus.

Tapi, apakah semua orang mampu mengingat nama-nama makhluk hidup tersebut berdasarkan aturan penamaan binomial? Oleh karena itu, di SMAN 1 Majalengka, setiap tanaman yang ada di taman sekolah diberi label nama. Pada label nama tersebut dituliskan nama lokal (nama yang sering digunakan masyarakat sekitar) dan nama internasional berdasarkan aturan nama binomial dari Carolus Linnaeus tersebut.
Pemberian label nama dengan dua nama (lokal dan binomial) bertujuan agar semua warga sekolah khususnya para siswa tahu apa nama tanaman tersebut baik itu nama lokal maupun binomial. Pemebrian nama pada tanaman ini, dipelopori oleh organisasi Ganapala, sebuah organisasi pemuda pecinta alam di SMAN 1 Majalengka. Mengenai Ganpala, bisa dilihat pada postingan sebelumnya disini.
Semoga dengan adanya label nama ini kita menjadi semakin mencintai lingkungan kita. Save the nature for our future!
[ Read More ]

Posted by Tim Ganesha Hiji - - 3 comments

Pendekar kebersihan yang dimaksud tidak lain adalah caraka, caraka adalah gabungan penjaga sekolah dan petugas kebersihan sekolah. Mereka bertugas untuk menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih. Betapa berarti dan pentingnya petugas kebersihan sekolah, yang selama ini rela setiap hari bergelut dengan kegiatan yg menurut kita membosankan dan males untuk dilakukan yakni bersih-bersih, meski dengan bayaran yang tak seberapa. Sekolah kami dapat menjadi sekolah yang bersih berkat bantuan mereka, setiap hari mereka membersihkan sampah-sampah disekitar lingkungan sekolah kami, membersihkan lantai, dan fasilitas-fasilitas di sekolah seperti WC, laboratorium, halaman sekolah,dll. Dalam menjalankan tugasnya mereka membagi-bagi tugas, bahkan ada ketuanya juga loh! Berikut formasi caraka di sekolah kami :


1) Mang Maksum (40th), sang ketua caraka yg berbadan agak berisi ini (piss mang :D) bertugas untuk mengkoordinasikan rekan-rekan sesama caraka untuk selalu menjalankan masing-masing tugasnya. Dia bertugas menjaga dan membersihkan wilayah timur sekolah (wilayah sekitar kelas XII). Menurut dia selama bertugas SMANSA merasa senang, siswanya ramah-ramah baik hati dan tidak sombong (huhuhuhu), tetapi yang membuatnya kesal yaitu anak-anak yang jail dan ada beberapa anak yang suka membuang sampah sembarangan. Maka dari itu ia berpesan agar jangan membuang sampah sembarangan.




2) Syarif Dayat alias Mang Doletz (29th), sang satpam yang bertubuh mungil namun kekar ini bertugas untuk jaga malam, bersih-bersih bagian sore wilayah kelas lantai 2. Personality nya yang sering bercanda menjadi caraka yang satu ini mudah akrab dengan anak-anak, katanya senang di SMANSA anak nya asik-asik. Dia berpesan supaya kita tetap jaga lingkungan sekolah bersama-sama. Barangkali yang mau facebooknya, search aja “Syarif Dayat” nanti muncul Mang Doletz yang nyentrik (ayey :D).










3)Mang Edi (41th), caraka yang bertampang rada sangar namun baik hati ini bertugas membersihkan halaman sekolah dan wilayah kelas XI. Katanya sih agak lumayan capek , tapi seneng deh di SMANSA, buktinya dia betah sampe kerja bertahun-tahun disini. Pesannya untuk jaga kebersihan dimanapun kalian berada, bukan hanya di sekolah. (Oce dehhh :p)






4)Maman OB a.k.a Naga Lyla (20th), caraka yang paling muda dan narsis ini bertugas untuk membersihkan seluruh ruangan guru, kantor dan tata usaha serta sekitar laboratorium komputer. Caraka yang satu ini, wajahnya katanya sih mirip Naga vokalis band LYLA jadi banyak yang manggil “Om Naga”. “asik bisa kenal anak-anak SMANSA yang cakep-cakep”tuturnya.





Sekian informasi tentang caraka di sekolah kami. Kami membuat postingan ini semata-mata sebagai tanda terimakasih kami kepada mereka, karena tanpa bantuan mereka lingkungan sekolah kami tidak akan bersih dan asri. "Terimakasih mang" :)
[ Read More ]

Posted by Tim Ganesha Hiji - - 0 comments


Untuk anda yang ingin mengetahui berapa banyak ton carbon yang anda hasilkan dalam 1 tahun, maka kalkulator karbon ini dapat secara gambaran global memberikan hasil walaupun tidak akurat sekali.
Kalkulator ini juga tersedia dalam bahasa Indonesia sehingga tidak perlu repot menterjemahkan sendiri. Selain itu anda akan melihat perbandingan jumlah ton CO2 yang dihasilkan dengan berapa batang pohon yang harus ditanam dan dirawat serta emisi rata-rata negara lain.
untuk yang mau mencoba silahkan klik disini
atau untuk yang lebih lengkap bisa berkunjung ke sini.....selamat mencoba
[ Read More ]

Posted by Tim Ganesha Hiji - - 0 comments

Indonesia adalah negara dengan tingkat kehilangan hutan cukup tinggi, diperkirakan mencapai 1,871 hectare per tahun (2004-2005). Kawasan tangkapan air yang ada di Indonesia dipengaruhi dengan tingkat kehilangan hutan. Tingkat kehilangan air secara nasional adalah 32,18%. Ketersediaan air di Indonesia melingkupi 6% dari total stok air di dunia, sementara total stok air yang disumbangkan dari wilayah Asia Pasifik adalah 21% (KLH, 2003). Sementara isu langkanya air semakin meningkat di negeri ini. Menurut data Departemen Kehutanan, 39 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia dalam keadaan kritis, dimana 42% berada di Jawa dan 25% di Sumatra. Lebih dari 70% penduduk Indonesia menggunakan air yang diambil dari sumber yang kemungkinan besar sudah tercemar. 



Akses terhadap air bersih yang terbatas karena tingginya biaya pelayanan dan rendahnya kualitas pelayanan sehingga terjadi peningkatan penggunaan air bawah tanah. Eksploitasi berlebih atas air tanah berpotensi merusak lingkungan, yang menyebabkan menurunnya kualitas dan jumlah air. Cakupan layanan air bersih perpipaan untuk kawasan urban adalah 60% sementara untuk kawasan rural mencapai 15%. Pemerintah membutuhkan dana sekitar Rp60 triliun sampai 2015 untuk meningkatkan kapasitas air minum dari 98.000 m3 menjadi 392.000 m3 per detik guna melayani 80% penduduk. Paling tidak setiap tahunnya harus tersedia dana Rp7,5 triliun untuk mencicil pembangunan fasilitas air minum yang mencapai Rp60 triliun tersebut.
Akses yang terbatas akhirnya hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Dimana air merupakan kebutuhan manusia untuk hidup. Pengelolaan air sangatlah penting untuk melestarikan air. Salah upaya dalam pelestarian adalah melalui jalur sekolah atau pendidikan. Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya membekali manusia bisa bertahan hidup juga. Untuk bertahan hidup manusia harus bisa mengenali lingkungan sekitarnya dan harus menggunakan potensi-potensi yang ada untuk kehidupannya dan kelanjutan kelestariannya untuk anak cucu. Pengaruh lingkungan sekitar sangat berpengaruh pada pemikiran dan tingkah laku anak. Kehidupan sehari-hari anak haruslah dikedepankan untuk bekal hidup mereka dari pada pendidikan yang menyajikan impian yang jauh dari kehidupan anak. Inovasi dan kreatifitas untuk menghadapi kehidupan sehari-hari tersebut akan menjadikan anak belajar untuk mengenal diri dan lingkungannya beserta kemampuan untuk hidup.
Penggunaan lingkungan sekitar sebagai media belajar siswa saat ini belum dimaksimalkan. Guru masih terkungkung dalam ruangan kelas, padahal banyak potensi yang ada di lingkungan sekitar yang bisa menjadi bahan ajar untuk siswa. Sumberdaya dalam komunitas lokal meliputi sumberdaya manusia (orang atau masyarakat), tempat-tempat, atau lokasi yang bisa memfasilitasi pencapaian tujuan pendidikan. Pendidikan lingkungan sendiri memberikan peluang untuk sebuah pendidikan atau pengajaran berorientasi komunitas lokal. Penggunaan sumberdaya lokal dapat mempertinggi nilai dan memperluas kurikulum sekolah. Sumberdaya komunitas lokal dapat membantu sekolah dan guru untuk mengajar lebih efektif dengan cara memberikan motivasi kepada siswa, membantu siswa mencapai tujuan pembelajarannya, dan menghubungkan langsung siswa dengan model-model peranan dan situasi “kenyataan hidup”. Dimana dibutuhkan untuk hidup bersih sehat dan nyaman.
Berperilaku hidup bersih dan sehat sebenarnya telah menjadi bagian dari kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Namun apakah kesadaran ini telah mampu menjadi bagian dari kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari, suatu hal yang masih memerlukan adanya peningkatan kapasitas lebih mendalam. Pemberian pengetahuan dan pembentukan kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat dirasa sangat efektif ketika dilakukan semenjak usia dini. Berdasarkan pada kondisi ini implementasi program penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat cukup tepat dilakukan pada murid Sekolah Dasar. Di sisi lain peran guru dalam dalam proses belajar mengajar di Sekolah Dasar masihlah dominan. Oleh sebab itu kepala sekolah, guru dan Komite Sekolah akan dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan program penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat.
Sekolah sebagai salah satu wadah peningkatan pengetahuan dan kemampuan anak memiliki peran penting dalam menyumbang perubahan yang terjadi di dalam keluarga. Bagaimana menghargai air bersih, memahami pentingnya penghijauan, memanfaatkan fasilitas sanitasi secara tepat serta mengelola sampah menjadi poin tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Sebagai komponen terkecil dalam masyarakat perubahan yang terjadi dalam keluarga akan memberi pengaruh pada masyarakatnya. Kesadaran masyarakat di daerah hulu sungai terhadap kebersihan, kesehatan dan penghijauan lahan akan menjadi titik awal menguntungkan dalam upaya menjaga kelestarian alam/lingkungan.
Peran serta semua pihak sangat dibutuhkan dalam rangka konservasi dan upaya menjaga kelestarian tersebut. Dibutuhkan dukungan dan kontribusi masyarakat media dalam isu Clean, Green and Hygene (CGH), serta penyebarluasan lebih meluas tentang kesehatan air, peranan masyarakat media sebagai pengawal isu pelestarian. Peran media sangatlah penting disini sebagai penyambung dan penyebarluasan informasi. Penyebaran informasi ini diharapkan dapat merubah perilaku dari peduli ke tindakan. Saat ini, masyarakat media belum banyak yang terlibat dalam penyebarluasan isu tentang CGH dan kesehatan air, dikarenakan keterbatasan akses informasi tentang isu tersebut
[ Read More ]

Posted by Tim Ganesha Hiji - - 2 comments

Tiba-tiba aku terbangun dari tidurku dan mendapati diriku berada dalam situasi yang mengherankan dan sangat aneh belum pernah ku alami senelumnya .........Dimana aku?, pikirku. Rumah tempat dimana aku tidur tadi,  telah menjadi bangunan tua yang sudah bobrok. Gardu listrik yang semestinya tegak tak jauh di depan rumahku, kini aku dapati sebagai hotel tua dan kusam tanpa satu pun manusia di dalamnya.Kebun singkong yang seharusnya masih tumbuh subur di belakang rumah, kini aku dapati sebagai WC umum dengan bau menyengat tanpa setetes air pun. Semuanya berubah. Berbeda jauh ketika aku hendak tidur tadi, ketika semuanya masih normal. aku ingat ibu masih menanak nasi di dapur. Adik-adik masih menonton spongebob ditelevisi, di ruang tengah. Pun, suara-suara kambing milikku di kandang masih mengembik seperti hari-hari biasanya.Tapi kini semuanya berubah. Semua tempat menjelma bangunan dan jalan yang sama sekali tak aku kenal. kugosok kedua mata, barangkali aku masih mimpi. Tapi kenyataannya tidak. Ini benar-benar riil. Kini aku benar-benar berada di sebuah tempat lain.
Dengan setumpuk pertanyaan di kepala, dan kebingungan yang melanda pikiran, ku susuri jalanan dengan terbengong-bengong. Sejauh mata memandang, yang ku dapati hanya kekosongan.Sampah-sampah berserakan. Bau amis darah pun aku cium sejak tadi. Apa yang sudah terjadi ada apa dengan kota ini ....?
aku terus berjalan mencari tau ,mencari jawaban untuk semua keanehan ini.sampai akhirnya aku dikagetkan oleh suara seseorang yang memanggilku........"ahh...akhirnya aku menemukan kamu anak muda " ,sahut orang itu dengan setengah menyeringai,aku berjalan surut ke belakang karna takut dan berhati-hati kalau dia mempunyai niat jahat.
"hei....tak usah takut,aku bukan orang gila ,kota ini yang gila",sahutnya
aku memberanikan diri untuk bertanya " Pak dimana ini,kota apa ini...? aku belum pernah sebelumnya kesini...!"
"ha..ha...ha...kau pasti orang dari masa lalu yang kutunggu-tunggu,Tuhan akhirnya kau kabulkan doa kami ,engkau kirim juga manusia dari abad lalu kemari ",sahutnya
"tunggu...tunggu aku belum mengerti apa yang kamu bicarakan orang tua...? mataku menangkap sebuah kertas kusam yang mirip sebuah kalender bertuliskan 2130,mungkinkah aku berada di masa depan...? belum hilang keherananku si orang tua tersebut kembali bercerita ,bahwa ia ingin sekali bertemu dengan orang-orang dari masa lampau untuk meminta pertanggung jawaban dengan keadaan sekarang ini,tidak ada hijau,tidak ada air,semua satwa mati karna siklus hidup yang kehilangan rantai-nya,sumber makanan musnah karena tidak ada lagi air yang bisa ditemukan,semua terjadi akibat ulah manusia di masa lampau,tidak pernah memelihara lingkungan,sombong dengan hidupnya sendiri,serakah ,rakus tidak pernah memikirkan masa depan untuk anak cucu-nya sendiri.
karena ulah manusia di masa lampau tersebut ,kami yang harus merasakan akibatnya sekarang,untuk bertahan hidup kami tidak bisa mengandalkan TEKNOLOGI sialan yang diciptakan orang-orang di masa lalu,karena semua berhubungan dengan alam,teknologi tidak banyak membantu ketika alam murka dengan ulah manusia ,ketika alam tidak lagi bersahabat dan tidak mau bersahabat.
"lalu apa yang kalian lakukan untuk bertahan hidup ,pak tua....? Aku bertanya
wajahnya menyeringai " nanti juga kau akan tau anak muda", Sahutnya
ada keheranan dalam bathinku melihat bercak darah pada mulut dan bibir orang itu....Mungkin kah...? tapi segera aku tepis pikiran itu ketika melihat tubuh ringkihnya,sampai lamunanku buyar oleh ucapan orang tua itu.
" sekarang pulanglah kau ke tempat tidurmu tadi mudah-mudah2an kau bisa kembali ke tempat asalmu dengan selamat".
aku terhenyak dan segera bergegas pergi ,sebelum terdengar suitan orang tua itu yang diikuti dengan datangnya beberapa orang yang hampir serupa dengannya,mengelilingiku,membawa senjata bermacam-macam,aku masih tersadar sebelum sebuah pukulan mengenai tengkuk belakangku yang mengirimku ke alam tak sadarkan diri,dan hampir menjadi mangsa manusia kanibal yang terpaksa memakan sesama karena tidak adanya sumber makanan dari alam dan lingkungannya sendiri...
tapi tiba-tiba sebuah tepukan mengagetkanku..".SATRIO .... bangun,mandi....!  katanya ada eskul pembuatan taman kelas hari ini "suara yang sangat ku kenal itu yang menyelamatkanku dari mimpi buruk siang itu,terimakasih ibu telah membangunkanku
aku bergegas mandi dan berangkat ke sekolah,sambil membayangkan mimpi yang tadi aku alami, dan berkata dalam hati
AKU AKAN SELAMATKAN LINGKUNGAN HIDUPKU dengan cara yang aku mampu untuk bekal generasi di masa datang......langkah yang akan dan sedang aku lakukan adalah
1.Hemat Air walaupun Setetes













2.Kurangi Emisi gas karbon dari kendaraan bermotor dengan pergi ke sekolah menggunakan sepeda kesayangan












3.Membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenis sampahnya















4.Hemat Energy













dan masih banyak lagi Little things mean a lot ,yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan lingkungan kita....
[ Read More ]